Laman

Jumat, 20 April 2012

Hilangnya Cinta Monyetku.....



Aku Meycil,aku adalah gadis asal pekalongan, aku sekarang menempuh jenjang pendidikan di sebuah perguruan tinggi Negri di Yogyakarta. Semenjak aku pindah ke Yogyakarta aku jauh dari ayah dan ibuku, sekarang aku melakukan segala aktivitasku dari ngepel, menyapu, mencuci pakaian, makan de el el, harus aku lakukan sendiri tanpa bantuan ibu tersayang, hiks hiks... tapi inilah jalan yang aku pilih, jadi aku harus menjaalaninya dengan suka maupun duka.
Bukan hanya itu, aku pun juga harus jauh dari cinta monyetku, yeah,,,,, karena sekarang dia berbeda tempat sekolah dengan ku, dia memilih melanjutkan pendidikannya di Jakarta.
“ Mey, besok aku akan pergi ke Jakarta untuk menetap sekolah disana, kau tidak apa-apakan kalai kita berbeda tempat sekolah??? (tanya Reyhan lirih)
“ Sebenarnya sih aku tidak apa-apa, toh juga kalau libur semester kita kan bisa ketemu, lagian kita kan masih bisa komunikasai meskipun jauh!!!(jawab meycil)
Reyhan hanya tersenyum kecil, kemudian mereka pergi ketempat favorit mereka, tempat itu adalah sebuah danau yang tak jauh dari rumah mereka,danau itu merupakan saksi kisah cinta yang mereka rasakan sejak duduk di bangku SMP. Yeah.... dulu itu hanya sebuah cinta monyet, tak pernah tahu kenapa di juluki cinta monyet??? Apa mungkin karena masih anak-anak jadi cintanya di juluki cinta monyet??? Hmmmm.... tak tau deh...hehehe
“ Kenapa Reyhan tidak sms aku ya??? Apa dia begitu sibuk hingga lupa sms aku???”  (meycil gelisah dan cemas)
“ Apakah Reyhan kepincut cewek lain disana??? Kalau memang benar begitu, awas kau Rey, tiada ampun untukmu...” (dengan muka curiga, sambil mengepalkan tangan dan di pukul-pukulkan ke bantal)
Selama satu minngu tidak ada satu kabarpun dari Reyhan, meycil tambah gelisah dan tenang, takut terjadi apa-apa dengan Reyhan, Meycil mencoba telfon ke nomer HP-nya Reyhan tetapi nomernya tidak aktif. Makin gelisah saja Meycil, alu dia berfikir untuk menelfon saja kerumah Reyhan.
“ Kriiing....kriiing,,,”(suara telfon rumah Reyhan berbunyi)
“ Halo??? Dengan siapa ini??? (terdengar suara pembantu Reyhan)
“Halo Bik, ini aku Meycil, Reyhan ada di rumah tidak bik???(tanya Mey)
“ Oalaaah,,,, mbak Mey, Mas Reyhannya masih di Jakarta belum pulang mbak”
“ Reyhan pernah telfon kerumah nggak bik???”(tanya mey, semakin gelisah)
“ Oh iya mbak pernah” (jawab bibik)
“ kapan Reyhan telfon bik???”
“ Sekitar dua minggu yang lalu mbak, memangnya ada apa mbak???”(tanya bibik)
“ Nggak ada apa-apa kok bik, hmmm,,, apa Reyhan ganti nomor HP ya bik, kok aku hubungin nomernya nggak aktif-aktif???(tanya Meycil)
“ Waduuuh,,, ndak tahu tuh mbak”
“ooh, ya udah makasih ya bik”
“ Iya mbak...!!!”
Setelah dua minggu tidak terdengar kabar satupu dari Reyhan, tiba-tiba saja di siang hari pukuk 13.00, HP meycil bergetar tanda ada telfon ternyata itu Rey, tanpa puiki panjang langsung di angkat telfon dari Reyhan.
“ Assalamu’alaikum....”(terdengar suara Reyhan di seberang sana)
“ Wa’alaikumsalam,,,”(dengan senyum lebar meycil menjawab salam Reyhan)
“Kemana saja sih, aku hubungin kok nggak pernah aktif nomornya???” (tanya meycil nyerocos kayak petasan)
“ Iya maaf, aku sedang sibuk minggu-mimggu klemarin”(jawab Reyhan singkat)
“Sesebuk itukah hingga nomer HP nggak di aktifin, nggak ngasih kabar, aku kawatir sama kamu rey.....!!!(tanya Mey dengan nada sedikit marah)
“ Iya maaf, aku hanya tak ingin ada yang mengganggu aktifitasku, itu saja”(jawab Rey singkat seakan tak punya dosa)
(,,,dengan pelan Rey berkata) “Mey, aku ingin bicara sesuatu sama kamu tentang hubungan kita,,”
“Iya,,, memangnya kenapa dengan hubungan kita????(tanya Mey dengan penuh penasaran)
“ Aku ingin hubuangan kita cukup sampai disini”
(sontak wajah mey memerah dan air matanya bercucuran) “ Kenapa hubungan kita harus berakhir Rey???  Apa kamu kepincut dengan wanita lain disana, hingga kamu memutuskan hubungan kita???”(tanya mey, dengan terisak-isak)
“ Tidak Mey, aku hanya ingin konsentrasi dengan pendidikan yang kini aku jalani Mey,”(Reyhan mencoba menjelaskan)
“ Tapi Rey,,,,,,???”(belum sempat meneruskan kata-katanya, telfon dari Reyhan tiba-tiba mati)
Meycil mencoba menghubungi Reyhan, tapi nomernya tidak bisa dihubungi, Meycil tidak henti-hentinya menangis, dia masih bertanya-tanya sebab apa Reyhan memutuskan hubungan yang selama ini mereka jalani, Reyhan memutuskan tanpa alasan yang jelas. Mulai saat itu hidup Meycil kacau berantakan, hidupnya tidak ada semangat dan mulai saat itu dia tidak ingin mengenal yang namanya cinta.

1 komentar: